Secara berkala, biarkan bayi bergerak atau merangkak tanpa popok selama mungkin
Ruam Popok Karena Jamur atau Iritasi Popok? Ini bedanya
Pada umumnya, ruam popok tidak terlalu berbahaya (1), namun bisa sangat mengganggu kenyamanan bayi dan orangtua. Biasanya ruam popok disebabkan oleh paparan urin dan feses terhadap kulit (1). Meskipun ruam popok cenderung identik terjadi pada bayi dan balita, namun orang dewasa yang memakai popok juga memiliki potensi yang sama (2). Karena sering disebabkan oleh paparan urin dan feses, pada umumnya ruam popok lebih sering terjadi pada bayi berusia antara 4 hingga 15 bulan, terutama ketika bayi sudah mengonsumsi makanan padat (3).
Bayi yang mengalami ruam popok biasanya sering rewel atau menangis saat area popok sedang disentuh atau dibersihkan (3). Sebagai orangtua, Anda harus cermat untuk mengetahui penyebab dan cara menangani ruam popok pada bayi. Misalnya saja, ruam popok karena jamur sering disalah artikan sebagai ruam popok biasa, padahal keduanya tidaklah sama (4). Oleh karena itu, simak info di bawah ini terkait jenis-jenis ruam popok dan penyebab utamanya:
1. Ruam popok karena iritasi popok
Ruam popok adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ruam yang terjadi akibat pemakaian popok (1). Paparan urin atau feses yang terlalu lama dapat mengiritasi kulit bayi. Bayi Anda lebih rentan terhadap ruam popok jika sering buang air besar karena pada dasarnya kotoran lebih mengiritasi daripada urin (2). Selain itu, ruam popok juga bisa terjadi karena perubahan pola makan, misalnya sejak bayi mulai makan makanan padat (2).
2. Ruam popok karena jamur
Ruam popok karena jamur adalah penyebab utama munculnya ruam popok pada bayi. Ruam popok yang berlangsung sekitar 3 hari atau lebih biasanya disebabkan oleh jamur bernama Candida, dan kasus ini terjadi setidaknya pada sekitar 45%-75% dari semua ruam popok pada bayi, balita dan anak-anak yang memakai popok (1). Dengan kata lain, ruam popok karena jamur Candida ini merupakan penyumbang terbesar dari penyebab ruam popok yang mengganggu.
Ruam popok karena jamur biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (2):
-
Kulit memerah di area bokong, paha kelamin dan lipatan kulit.
-
Ruam kadang berwarna merah tua diikuti dengan tonjolan di bagian tepinya.
Jamur Candida penyebab ruam popok karena jamur paling cepat berkembang di tempat yang hangat dan lembab, seperti area popok (3). Jamur Candida juga dapat menyebar ke beberapa bagian seperti mulut (oral thrush), vagina dan kepala penis (balanitis) (2).
3. Alergi pada bahan tertentu
Meski ruam popok karena jamur sering terjadi pada kasus ruam, namun bisa jadi hal ini disebabkan oleh reaksi bahan tertentu pada kulit bayi Anda. Kulit bayi bisa jadi tidak cocok dengan produk seperti tisu basah, popok merk baru, atau deterjen serta cairan pelembut yang Anda gunakan untuk mencuci popok kain. Contoh bahan lain yang dapat menyebabkan ruam popok juga ditemukan di beberapa losion, minyak dan bedak bayi (2).
4. Kulit yang sensitif
Tidak jarang ruam popok pada bayi disebabkan karena kulitnya yang sensitif. Bayi dengan kulit sensitif biasanya memiliki kondisi khusus seperti seborrhea (2). Kulit yang sensitif dapat mengganggu kenyamanan, namun biasanya bisa hilang dengan perawatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah, seperti penggantian popok, pemberian sirkulasi udara dan perawatan dengan salep (2).
Referensi:
-
Charles Patrick Davis. Yeast Infection vs Diaper Rash in Infants, Toddlers, and Children. Medicinenet.com. Diakses pada 7 Oktober 2021 dari https://www.medicinenet.com/yeast_infection_vs_diaper_rash_differences/article.htm
-
Mayo Clinic. Diaper Rash. Mayoclinic.org. Diakses pada 8 Oktober 2021 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
-
Medline Plus. Diaper Rash. Medlineplus.org. Diakses pada 8 Oktober 2021 dari https://medlineplus.gov/ency/article/000964.htm
-
Margaret Etudo. Here’s How to Tell If Your Toddler Has a Yeast Infection. Verywellhealth.com. Diakses pada 8 Oktober 2021 dari https://www.verywellhealth.com/toddler-yeast-infection-5179447