Jangan Sepelekan Penyakit kulit Saat Bulan Puasa
Bulan Ramadan merupakan bulan silaturahmi di mana kita berkumpul dengan keluarga, kerabat, rekan dan tetangga, dan beribadah bersama untuk memperingati hari Lebaran. Dengan meningkatnya aktivitas berkumpul dan berinteraksi ini, terdapat risiko terjadinya penyebaran infeksi kulit.
Infeksi penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang mudah menular di masyarakat melalui kontak kulit seperti (1):
- Bersentuhan.
- Berjabat tangan
- Memegang permukaan/benda bersama: karpet, sprei, sisir, handuk dan pakaian.
Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai
Menurut International Foundation of Dermatology, penyakit kulit yang banyak ditemukan di negara tropis, termasuk di Indonesia, di antaranya adalah infeksi jamur seperti kadas, kurap, dan panu, infeksi bakteri, infeksi parasit seperti gudik, eksim atau dermatitis (2). Infeksi kulit dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur (kutu air, panu dan kurap), dan parasit (kudis atau scabies) (3).
- Kutu air (tinea pedis): Infeksi pada sela jari kaki yang disebabkan oleh jamur dermatofitosis Trichophyton. Gejala kutu air antara lain gatal disertai dengan munculnya kemerahan dan kulit terkelupas pada daerah sela jari kaki dan sekitarnya (4).
- Panu (tinea versicolor): Infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Panu tampak sebagai bercak berwarna terang keputihan umumnya ditemukan pada badan, punggung, leher, lengan atas, dan paha (4).
- Kadas/kurap: Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur dermatofitosis. Kadas atau kurap dapat terjadi pada kepala, tangan, kaki, wajah, tubuh dan area kemaluan. Ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berbentuk cincin yang gatal disertai dengan kulit mengelupas pada ruam. Jamur pada selangkangan sendiri dapat disebabkan oleh dermatofitosis (tinea cruris atau kadas/kurap) atau candidiasis. Tinea cruris memiliki gejala seperti kadas/kurap di bagian tubuh lain (4).
- Jamur di Selangkangan: Infeksi candidiasis umumnya lebih spesifik pada selangkangan. Candidiasis disebabkan oleh jamur Candida albicans dan ditandai dengan kemerahan, gatal, dan nyeri pada daerah kemaluan. Gejala dapat disertai dengan nyeri saat berkemih dan keluar keputihan berwarna putih seperti keju (4).
Cara Menjaga Kesehatan Kulit saat bulan Puasa
Saat bulan puasa dan lebaran, kita akan sering berinteraksi dengan orang lain, baik saat silaturahmi, maupun saat beribadah bersama. Adanya kontak fisik dapat menularkan berbagai penyakit kulit di atas. Namun jangan panik, ada beberapa cara menjaga kesehatan kulit seperti:
- Konsumsi buah dan sayuran segar. Cara menjaga kesehatan kulit yang pertama adalah dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak yang berlebihan karena makanan dengan kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan peradangan dan memicu eksim atau jerawat. Konsumsi sayur dan buah mengandung antioksidan yang baik untuk mencegah terjadinya oksidasi yang berlebihan (5).
- Penuhi kebutuhan cairan setiap hari. Saat bulan puasa, pemenuhan cairan tubuh dapat dilakukan saat sahur dan setelah buka puasa dengan minum total sebanyak 2 liter air putih (6).
- Tidur yang cukup. Selain itu, perhatikan juga kualitas tidur karena kurang istirahat dapat menyebabkan kulit mengalami dehidrasi dan menjadi kusam (5).
- Menjaga kesehatan kulit saat terjadi infeksi kulit. Menjaga kebersihan dan kelembaban kulit penting dalam menangani infeksi kulit karena dapat mempengaruhi proses penyembuhan kulit agar kelar sampai ke akar. Hal ini dapat dilakukan dengan (7,8):
- Rajin mandi (menjaga kulit tetap terhidrasi namun tidak terlalu lembab)
- Mengganti baju 2 kali sehari atau lebih apabila tinggal di daerah panas dan lembap
- Serta memastikan bahwa daerah lipatan kulit tidak berkeringat.
- Gunakan peralatan ibadah pribadi. Saat beribadah bersama, disarankan untuk menggunakan peralatan berdoa sendiri, seperti sajadah dan mukena, agar tidak terinfeksi atau menginfeksi orang lain. Selain itu, pastikan peralatan dicuci dan dijemur secara teratur.
Cara mengobati Penyakit Kulit saat Puasa
- Perhatikan jenis pakaian yang digunakan. Selama terjadi infeksi kulit, disarankan untuk memakai baju yang bersih, longgar, dengan bahan yang nyaman agar tidak memperparah infeksi kulit.
- Gunakan obat kulit yang tepat. Apabila terdapat infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, salep dapat diberikan 3 hingga 3 kali sehari pada infeksi ringan hingga kelar sampai ke akar. Infeksi sedang-berat memerlukan terapi berdasarkan anjuran dokter (11). Pada infeksi kulit akibat jamur, seperti panu dan kadas, penggunaan salep antifungal seperti Klotrimazol 1% dapat digunakan supaya kelar sampai ke akar. Salep Klotrimazol 1% dapat digunakan dua kali sehari selama 2-4 minggu. Salep diberikan setelah kulit dibersihkan (2).
- Hubungi dokter jika gejala tidak mereda. Apabila keluhan tidak berkurang setelah pemberian salep Klotrimazol 1% agar kelar sampai ke akar, disarankan mengunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Demikian info terkait cara menjaga kesehatan kulit di bulan puasa, semoga sehat selalu.
CH-20220418-02
Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Ruth Katrin Goldina
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
Debra Jaliman, MD. Fungal Infections of The Skin [Internet]. Web MD [cited 2022 March 21]. Available from: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/fungal-infections-skin
-
Hay R, Bendeck SE, Chen S, Estrada R, Haddix A, McLeod T, et al. Skin Diseases. Travel Med [Internet]. 2006 Jan 1 [cited 2022 Feb 7];505–17. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11733/.
-
Aly R. Microbial Infections of Skin and Nails. In: Baron S, editor. Medical Microbiology. 4th edition. Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996. Chapter 98. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK8301/
-
Garber G. An overview of fungal infections. Drugs. 2001;61 Suppl 1:1-12. doi: 10.2165/00003495-200161001-00001. PMID: 11219546.
-
Adelayanti N. UGM Dermatologist Shares Tips on How to Mind Your Skin Health during Fasting [Internet]. Universitas Gajah Mada. 2020 [cited 2022 Feb 8]. Available from: https://www.ugm.ac.id/en/news/19381-ugm-dermatologist-shares-tips-on-how-to-mind-your-skin-health-during-fasting.
-
Attinà A, Leggeri C, Paroni R, Pivari F, Cas MD, Mingione A, et al. Fasting: How to guide. Nutrients. 2021;13(5):1–19.
-
May PJ, Tong SYC, Steer AC, Currie BJ, Andrews RM, Carapetis JR, et al. Treatment, prevention and public health management of impetigo, scabies, crusted scabies and fungal skin infections in endemic populations: a systematic review. Trop Med Int Heal. 2019 Mar 1;24(3):280–93.
-
Larson E. (2001). Hygiene of the skin: when is clean too clean?. Emerging infectious diseases, 7(2), 225–230. https://doi.org/10.3201/eid0702.010215.
-
Yau V, Wade TJ, de Wilde CK, Colford JM. Skin-related symptoms following exposure to recreational water: a systematic review and meta-analysis. Water Qual Expo Heal. 2009 May;1(2):79–103.
-
Halder J, Islam N. Water Pollution and its Impact on the Human Health. J Environ Hum. 2015;2(1):36–46.
-
Sukumaran V, Senanayake S. Bacterial skin and soft tissue infections. Aust Prescr [Internet]. 2016 [cited 2022 Feb 8];39(5):159. Available from: /pmc/articles/PMC5079789/.
-
Hay R. Therapy of Skin, Hair and Nail Fungal Infections. J Fungi [Internet]. 2018 Sep 1 [cited 2022 Feb 8];4(3). Available from: /pmc/articles/PMC6162762/