Fakta tentang infeksi jamur dan Keputihan Saat Hamil
Infeksi jamur pada vagina yang umum dialami wanita - disebabkan oleh jamur Candida, dan mempengaruhi hidup 3 dari 4 wanita.(1) Seringkali berkembang akibat dari minum obat atau menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat, wanita dapat mengalami infeksi jamur dan keputihan saat hamil karena adanya perubahan pada tubuh mereka. Ketidakseimbangan hormon, terutama kadar hormon estrogen yang tinggi, memperbesar kemungkinan berkembangnya infeksi jamur di vagina.(2)
Jika Anda mengalami infeksi jamur dan keputihan saat hamil atau saat mencoba kehamilan, Anda tak perlu khawatir. Berikut beberapa fakta tentang infeksi jamur yang harus diketahui oleh setiap calon ibu:
Meski bisa sebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks, kondisi ini tidak akan menghalangi Anda untuk hamil
Infeksi jamur tidak membahayakan bayi Anda yang belum lahir
Hanya sekitar 2% kasus infeksi jamur yang diturunkan pada bayi selama persalinan
Jika diturunkan saat proses persalinan, infeksi jamur pada bayi biasanya tidak berbahaya, mudah dihilangkan dan diobati(3)
Mencegah dan mengobati infeksi jamur dan keputihan saat hamil
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan setiap wanita hamil untuk mengurangi risiko infeksi jamur dan keputihan saat hamil. Cara tersebut mudah, praktis, dan efektif dalam mencegah infeksi jamur pada vagina. Beberapa di antaranya yaitu, menjaga kebersihan, menggunakan pakaian dalam katun yang lebih longgar, dan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.
Namun, jika Anda masih mengalami infeksi jamur, konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum melakukan pengobatan lebih lanjut. Umumnya, pengobatan infeksi jamur yang direkomendasikan adalah menggunakan pessarium atau krim antijamur untuk vagina. Penting untuk diketahui bahwa tablet oral yang mengandung flukonazol tidak boleh dikonsumsi untuk mengobati infeksi jamur saat Anda sedang hamil.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, simak beberapa tips untuk mencegah infeksi jamur dan keputihan saat hamil berikut ini:
-
Kenakan pakaian dalam katun yang tidak terlalu ketat
-
Jaga kebersihan tubuh dengan benar, tetapi hindari mandi busa, menggunakan sabun atau produk perawatan yang mengandung bahan kimia berbahaya di sekitar vagina Anda
-
Jangan melakukan douche (kuras vagina) karena dapat meningkatkan risiko iritasi pada vagina dan mengganggu keseimbangan pH vagina
-
Ganti pakaian dalam setiap hari dan cuci dengan air panas
-
Basuh vagina dari arah depan ke arah belakang untuk menangkal bakteri dari anus agar tidak berpindah ke vagina(3)
L.ID.MKT.CC.06.2021.1669
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
1. Mårdh, P., Rodrigues, A., Genç, M., Novikova, N., Martinez-de-Oliveira, J., & Guaschino, S. (2002). Facts and myths on recurrent vulvovaginal candidosis—a review on epidemiology, clinical manifestations, diagnosis, pathogenesis and therapy. International Journal Of STD & AIDS, 13(8), 522-539. https://doi.org/10.1258/095646202760159639
2. Vaginal thrush during pregnancy. Pregnancybirthbaby.org.au. (2020). Retrieved 21 May 2021, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vaginal-thrush-during-pregnancy
3. What Happens When You Get Thrush In Pregnancy?. ZAVA. (2019). Retrieved 21 May 2021, from https://www.zavamed.com/uk/thrush-in-pregnancy.html