Penyebab Utama Bercak Putih atau Coklat pada Kulit
Kalau kamu memiliki bercak kulit yang agak berminyak, berwarna sedikit lebih gelap/lebih terang dari warna kulit normal yang seharusnya (biasanya di dada, punggung, bahu, atau bagian atas lengan), maka tanda-tanda tersebut bisa jadi merupakan ciri-ciri jamur pantai atau Pityriasis Versicolor. Faktanya, Pityriasis Versicolor merupakan infeksi kulit jamur yang umum menyerang manusia. Jamur pantai ini biasanya pertama kali muncul sebagai:
- Bintik-bintik kecil yang berwarna putih, coklat muda atau coklat kemerahan.
- Seiring waktu, bintik ini cenderung menyatu dan membentuk bercak-bercak yang lebih besar.
- Selain itu, mungkin kamu juga memiliki bercak merah dan meradang, bercak yang terlihat kering dan bersisik yang akan terasa gatal.
Bercak Putih pada Kulit tapi Bukan Panu, Ini Penyebabnya
Kamu menemukan ada bercak putih pada kulit tapi bukan panu? Ada berbagai kemungkinan atau alasan yang berbeda-beda terkait penyebab kenapa warna kulit tidak rata atau berubah warna. Penyebabnya cukup beragam, mulai dari jaringan parut (psoriasis) dan luka bakar hingga kondisi kulit tertentu seperti vitiligo atau penuaan pada kulit. Berikut ini beberapa penjelasan ilmiah mengapa kamu bisa memiliki bercak putih pada kulit tapi bukan panu, di antaranya adalah:
Penyebab Lain Bercak pada Kulit |
Kondisi |
Perubahan hormon |
Kehamilan |
Masalah kulit tertentu |
Vitiligo (kekurangan pigmen warna kulit), Psoriasis (kulit bersisik dan menebal), Eksim (kulit kering dan gatal), Pityriasis Rosea (ruam kulit karena virus) |
Sinar matahari |
Flek pada kulit (berwarna coklat/hitam) |
Hiperpigmentasi |
Jerawat |
-
Penuaan kulit. Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari dapat menyebabkan solar lentigo, atau disebut juga Liver Spots, yakni bintik-bintik penuaan kulit. Ini hanyalah bercak-bercak gelap pada kulit yang tidak berbahaya yang muncul saat Anda menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari.
-
Berbagai faktor lain. Bercak putih pada kulit tapi bukan panu bisa disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor tersebut contohnya adalah kehamilan, kondisi genetik, memiliki kulit yang berminyak, berkeringat terutama pada suhu tinggi atau lembab juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan jamur yang mengakibatkan perubahan warna kulit.
Cara Mengatasi Bercak Putih pada Kulit
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah untuk menangani bercak coklat pada kulit ataupun bercak putih, karena keduanya sama-sama merupakan kondisi kulit yang masih bisa diobati. Pityriasis Versicolor bisa dihindarkan segera mungkin apabila kamu menerapkan langkah-langkah di bawah ini:
- Mengunjungi dokter kulit akan membantumu mendapatkan penjelasan tentang apa yang terjadi. Dokter akan menerangkan bahwa bagian bercak putih di kulitmu yang berubah warna atau tidak rata merupakan tanda infeksi jamur kulit.
- Infeksi jamur ringan bisa diobati dengan salep antijamur seperti Klotrimazol 1%. Untuk mengatasi bercak putih pada kulit ini, gunakan obat 2-3 kali sehari selama 2 minggu untuk memastikan infeksi jamur telah teratasi.
- Namun, kamu juga bisa membeli obat bebas yang lebih kuat dan tersedia di apotek seperti Bifonazol 1% karena kandungannya yang dapat membunuh jamur dan menghilangkan gatal secara cepat kerjanya, efektif, dan bebas gatal seharian. Cukup dengan mengoleskannya 1 kali sehari selama 2 minggu untuk mengobatinya dan menghilangkan gejala bercak putih pada kulit yang mengganggu penampilan.
- Selain itu, kamu juga bisa melakukan langkah pencegahan perubahan warna kulit yang tidak merata, di antaranya:
- Menjaga kebersihan, dengan mandi minimal 2 kali sehari, tidak menggunakan fasilitas umum yang belum terjamin kebersihannya seperti kursi untuk berjemur.
- Menghindari paparan sinar matahari langsung dan tidak menggunakan pakaian ketat dan terbuat dari bahan sintetis.
Sebagai catatan, setelah pengobatan sudah selesai, perubahan warna kulit mungkin membutuhkan waktu agak lama untuk benar-benar tuntas menghilang.
Ingat, selalu perhatikan kebersihan dan rajin mengoleskan salep antijamur agar bercak pada kulit yang tidak merata bisa segera sembuh. Jangan tunda pengobatan agar gejala tidak bertambah parah, segera aplikasikan salep yang mengandung Bifonazol 1% di bagian yang terkena bercak. Agar pengobatan berjalan secara efektif, meskipun gejala sudah hilang tetap lanjutkan perawatan sesuai durasi waktu yang disarankan, ya. Apabila gatal dan jamur tak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit. Semoga info di atas membantu dan kulitmu bisa kembali sehat seperti sedia kala.
CH-20220909-25
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
Drago L, Micali G, Papini M, Piraccini BM, Veraldi S. Management of mycoses in daily practice. G Ital Dermatol Venereol 2017;152(6):642-50.
-
Hay R. Superficial fungal infections. Medicine 2017;45(11):707-10.
-
Ilkit M, Durdu M. Tinea pedis: the etiology and global epidemiology of a common fungal infection. Crit Rev Microbiol 2015;41(3):374-88.
-
Gupta AK, Versteeg SG. The role of shoe and sock sanitization in the management of superficial fungal infections of the feet. J Am Podiatr Med Assoc 2019b;109(2):141-149.
-
Kang R, Lipner S. Consumer preferences of antifungal products for treatment and prevention of tinea pedis. J Dermatolog Treat 2019;30(8):745-9.
-
Kovitwanichkanont T, Chong AH. Superficial fungal infections. Aust J Gen Pract 2019;48(10):706-11.
-
Mochizuki T, Tsuboi R, Iozumi K, Ishizaki S, Ushigami T, Ogawa Y, Kaneko T, Kawai M, Kitami Y, Kusuhara M, Kono T, Sato T, Sato T, Shimoyama H, Takenaka M, Tanabe H, Tsuji G, Tsunemi Y, Hata Y, Harada K, Fukuda T, Matsuda T, Maruyama R; Guidelines Committee of the Japanese Dermatological Association. Guidelines for the management of dermatomycosis (2019). J Dermatol 2020;47(12):1343-73.
-
Plensdorf S, Livieratos M, Dada N. Pigmentation disorders: Diagnosis and management. Am Fam Physician 2017;96(12):797-804.
-
Renati S, Cukras A, Bigby M. Pityriasis versicolor. BMJ 2015;350:h1394.
-
Sahoo AK, Mahajan R. Management of tinea corporis, tinea cruris, and tinea pedis: A comprehensive review. Indian Dermatol Online J 2016;7(2):77-86.
-
Warnock DW, Chiller TM. Superficial fungal infections. In: Editor(s): Cohen J, Powderly WG, Opal SM. Infectious Diseases (Fourth Edition); Elsevier, 2017: 122-9.