Wajib Tahu! Ini Jenis Bau Miss V Yang Sehat
Apa benar Miss V yang sehat itu tetap ada baunya? Sebenarnya, seperti apakah bau Miss V yang sehat itu? Kita semua tahu bahwa menjaga kebersihan Miss V atau vagina sangat penting untuk dilakukan. Pada dasarnya, vagina memang memiliki aroma yang unik. Namun, beberapa wanita mungkin merasa terganggu dengan aromanya.
Meski vagina yang sehat sudah sewajarnya memiliki sedikit aroma, namun tidak masalah juga jika kamu ingin menggunakan sabun untuk Miss V agar tidak bau. Hanya saja, terkadang aroma tersebut dapat berubah saat ada infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Berikut adalah ciri-ciri dari Miss V yang normal/sehat:
- Cairan vagina berwarna bening atau sedikit putih (1).
- Konsistensi cairan vagina seperti lendir tebal dan lengket, namun menjadi lebih jernih dan cair menjelang masa ovulasi (dipengaruhi faktor hormonal) (1).
- Bau Miss V yang sehat adalah agak asam dan tidak menyengat (2).
- Pada kondisi normal, pH vagina berada dalam kondisi asam. Kondisi pH dan bau vagina yang asam disebabkan oleh adanya koloni bakteri alami (Lactobacilii sp.). Lactobacilii sp. memproduksi asam laktat yang vagina berfungsi untuk mencegah vagina dari infeksi bakteri, jamur, atau virus (3).
- Cairan vagina yang abnormal disebabkan oleh infeksi dan ditandai dengan adanya perubahan pada bau, warna, serta konsistensi cairannya (1).
- Gejala infeksi pada vagina dapat disertai dengan beberapa tanda seperti gatal, sensasi panas, nyeri panggul, nyeri berkemih, dan perdarahan (1).
Miss V sering gatal dan bau? Jika ini terjadi kepadamu, kamu bisa menggunakan sabun untuk Miss V agar tidak bau berlebihan. Namun perlu diingat, bau yang tak sedap ini bisa jadi karena ada infeksi dan keputihan, lho. Berikut ini merupakan ciri-ciri keputihan sesuai dengan penyebab infeksi:
- Bacterial vaginosis: Cairan vagina berwarna putih keabuan dan berbau amis (1).
- Vaginal candidiasis: Cairan vagina kental berwarna putih seperti susu, dan umumnya tidak berbau (1).
- Trichomoniasis: Cairan vagina berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau amis (1).
Agar terhindar dari vagina berbau tidak sedap, penting untuk menjaga kebersihan area kewanitaan sebagai langkah awal yang dapat diterapkan sehari-hari. Beberapa tips yang dapat kamu lakukan di antaranya adalah:
- Menggunakan celana dalam yang bersih. Rutin mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari setiap selesai mandi. Jangan menggunakan celana yang ketat atau dapat membuat vagina terasa tidak nyaman, atau kamu bisa mengenakan celana dalam dari bahan katun agar dapat menyerap keringat (4).
- Sering mengganti pembalut. Jika sedang menstruasi, rutin mengganti pembalut setiap 4 - 6 jam sekali dan gunakan pembalut yang cocok denganmu agar tidak menimbulkan alergi.4
- Menggunakan sabun pembersih. Membersihkan vagina dengan sabun untuk Miss V agar tidak bau. Pilihlah sabun yang lembut dan didesain khusus untuk melindungi Miss V dari rasa tidak nyaman (4).
- Perhatikan kandungan sabun. Jangan asal pilih, gunakanlah sabun untuk area kewanitaan(4) yang memiliki pH seimbang 5.0 - 5.5, serta mengandung Vitamin B5 untuk menjaga kulit agar tetap sehat dan mampu menjaga kesegaran setiap hari karena kandungan lotus di dalamnya.
- Terapkan cara membersihkan vagina yang benar. Cara mencuci vagina yang tepat adalah dari arah depan ke belakang secara lembut, bukan sebaliknya. Jika tidak, bakteri dari anus dapat menyebar ke vagina sehingga menyebabkan infeksi (5).
Demikian info singkat tentang bau Miss V yang sehat dan beberapa tanda infeksi yang perlu kamu waspadai. Jika kamu merasa terganggu dengan bau vagina yang tak sedap, jangan khawatir. Kamu bisa mendapatkan sabun menghilangkan bau Miss V di apotik terdekat. Jangan lupa untuk memilih sabun yang memiliki pH 5.0 - 5.5 dan kandungan ekstra lotus untuk menjaga kesegaran area vagina setiap hari. Hidupmu butuh keseimbangan, begitupun area V mu!
CH-20221027-26
Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri
Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Affairs Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
-
Rao VL. Vaginal Discharge. Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine. 2019. 30 (1) ; 12-18.
-
Chithra DGO, et al. Genital Malodor in Women: A Modern Reappraisal. Journal of Lower Genital Tract Disease: January 2012 - Volume 16 - Issue 1 – p 49–55.
-
Lin YP, et al. Vaginal pH Value for Clinical Diagnosis and Treatment of Common Vaginitis. Diagnostics. 2021.
-
Regilta WW, Sofianawati A. Tingkat kesadaran para mahasiswi remaja dari berbagai perguruan tinggi di indonesia terhadap gejala keputihan normal dan abnormal. J Med Hutama. 2021;02(02):456–68.
-
Sian Ferguson. How to Clean Your Vagina and Vulva.Healthline. [online] Available at: https://www.healthline.com/health/how-to-clean-your-vagina#how-to-wash.