Seperti infeksi jamur lainnya, penyakit kuku berjamur juga sangat mudah menular terutama di udara yang hangat dan lembab misalnya daerah tropis seperti Indonesia. Kuku yang berjamur ditunjukkan dengan gejala bintik putih atau kuning pada ujung kuku yang jika dibiarkan, kuku menjadi berbau tidak sedap, rapuh, berubah warna, menebal bahkan terlepas (1).

Jamur kuku sebenarnya bisa tumbuh baik di kuku jari tangan maupun kaki. Namun, karena kaki kita lebih sering tertutup sepatu, area ini jadi lebih lembab sehingga jamur kuku lebih sering menyerang kuku kaki ketimbang tangan (2).

Penyebab Infeksi Jamur Kuku

Secara umum, infeksi jamur kuku disebabkan oleh jamur dermatofit. Secara spesifik, jamur dermatofit yang kerap menjadi dalang dibalik infeksi tersebut adalah Trichophyton rubrum (penyebab paling umum), Trichophyton interdigitale, Epidermophyton floccosum, Trichophyton violaceum, Microsporum gypseum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton soudanense (3).

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi jamur pada kuku, meliputi:

  • Faktor usia. Semakin lanjut usia seseorang, kepadatan struktur kuku menjadi berkurang, rapuh dan lebih mudah patah sehingga jamur menjadi lebih mudah masuk ke dalam sela-sela kulit dan kuku. Penelitian juga menyebutkan orang dengan usia 60 tahun ke atas 20 kali lebih rentan mengalami risiko infeksi jamur kuku dibandingkan dengan yang berusia di bawah 19 tahun(1).
  • Tinggal di daerah yang cenderung panas atau lembab (1)
  • Tangan dan kaki sering berkeringat, basah atau tertutup dalam jangka waktu lama, misalnya karena penggunaan sepatu dan kuku palsu (1)
  • Mengidap infeksi jamur lainnya (1)
  • Sering melakukan aktivitas yang memicu keringat (2)
  • Jarang memakai alas kaki terutama di tempat umum yang digunakan banyak orang termasuk pusat kebugaran dan pemandian umum (2)
  • Menderita penyakit imun, HIV/ AIDS, psoriasis atau diabetes (2)
  • Penggunaan barang pribadi secara bersama-sama (2)
  • Jenis kelamin. Pria 3 kali lebih rentan mengalami kuku berjamur daripada wanita (2)
  • Perokok aktif (3)
  • Sirkulasi darah yang kurang baik (3)
  • Sering merawat kuku dengan perawatan yang tidak disterilkan dengan baik (3)
  • Pernah mengalami trauma kuku, misalnya terdapat gangguan antara bagian atau penghalang kuku dan kulit bertemu (3)

Gejala Jamur Kuku

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Pengobatan

Supaya proses pengobatan infeksi jamur berjalan lebih cepat dan efektif, beberapa hal ini bisa kamu lakukan:

  • Menjaga kebersihan kaki dan tangan dan selalu memastikannya dalam keadaan kering (1)
  • Jika menggunakan obat topikal yang dijual bebas, pastikan membaca aturan pakainya (1)
  • Beritahu orang terdekat supaya penularan bisa dihindari (1)
  • Hindari penggunaan sepatu dalam waktu lama. Pastikan juga ukuran sepatu sesuai supaya memiliki sirkulasi udara yang baik (2)
  • Rajin memotong kuku yang terinfeksi jamur (2)
  • Rajin mencuci barang yang sering digunakan atau permukaan yang sering berkontak langsung dengan kaki atau tangan yang terinfeksi (3)

Perawatan Tambahan untuk Mendukung Penyembuhan

Beberapa perawatan tambahan juga bisa dilakukan supaya proses penyembuhan berjalan lebih cepat:

  • Merendam kaki dengan soda kue. Penelitian menunjukkan soda kue dapat mencegah pertumbuhan jamur hingga 79%. Bahan ini juga terbukti mengurangi pertumbuhan jamur walaupun tidak menghilangkannya secara keseluruhan. Soda kue membuat struktur jamur menjadi rusak dan sulit kembali. Untuk membuat air rendaman kaki soda kue kamu bisa menambahkan 4-5 sendok makan soda kue ke wadah yang berisi air dan melakukan perendaman kaki selama 15 menit. Ulangi proses ini beberapa kali sehari (3)

  • Pastikan nutrisi yang mendukung pertumbuhan kuku sehat terpenuhi. Vitamin dan mineral seperti biotin, vitamin B12, zat besi, magnesium, omega-3 dan zinc terpenuhi sesuai %AKG (3).

Kapan Harus Mengunjungi Dokter? 

Jika pengobatan topikal tidak mampu lagi mengatasi infeksi jamur kuku yang terjadi dan bahkan lebih luas penyebarannya, segeralah berkonsultasi ke dokter. Penanganan dari dokter juga dibutuhkan apabila pengidap dalam keadaan hamil, memiliki diabetes dan gangguan imun lainnya (1).

Diagnosa kuku berjamur bisa dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik hingga pengambilan jaringan kuku yang sudah terinfeksi untuk melihat kultur jamur di bawah mikroskop. Cara ini bertujuan untuk melihat jenis jamur dermatofit yang menyerang kuku (2).

Satu hal yang harus digarisbawahi, penyembuhan infeksi kuku berjamur membutuhkan waktu yang sangat lama karena kuku tumbuh secara perlahan. Pemulihan biasanya akan terlihat dengan jelas saat kuku baru telah tumbuh. Itulah sebabnya penting untuk memperhatikan perubahan gejala selama masa pengobatan dan rutin melakukan kontrol ke dokter hingga kuku kembali sehat.

Mencegah Jamur Kuku Datang kembali

Meskipun infeksi jamur sudah sembuh, kamu tidak boleh sembrono dalam menjaga kebersihan diri supaya jamur tidak datang lagi. Berikut ini adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya menyerang kembali:

  • Jika mengalami kutu air, pastikan untuk segera mengatasinya karena jamurnya bisa menyebar hingga ke kuku yang memicu terjadi infeksi jamur kuku
  • Potong kuku kaki dengan rapi dan pendek. Cara tepat untuk melakukannya adalah dengan memotong lurus dan bukan bulat.
  • Saat merawat kuku di salon, usahakan selalu membawa perlengkapan sendiri untuk mengurangi resiko tertular jamur
  • Hindari memakai sepatu yang terlalu press atau ketat di kaki. Hal ini akan merusak batas antara kulit dan kuku kaki sehingga jamur bisa dengan mudah masuk ke sela-sela.
  • Ubah pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat setelah sembuh dari infeksi jamur kuku supaya re-infeksi tidak terjadi
     

Fakta Menarik Seputar Jamur Kuku

Meskipun infeksi jamur sudah sembuh, kamu tidak boleh sembrono dalam menjaga kebersihan diri supaya jamur tidak datang lagi. Berikut ini adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya menyerang kembali:

  • Infeksi jamur kuku dialami oleh sebagian besar masyarakat dunia, dengan angka kejadian 50% lebih banyak daripada penyakit kuku lainnya
  • Kamar ganti pakaian, kamar mandi umum, dan peralatan yang tidak disterilkan di salon bisa meningkatkan resiko infeksi jamur kuku
  • Rajinlah mencuci tangan! Kontak dengan orang yang mengalami infeksi jamur kuku bisa saja meningkatkan resiko penularan.
     

Jamur kuku merupakan penyakit yang umum terjadi. Tapi, akan lebih baik bila bisa dicegah dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat agar kuku tampak indah dan tidak mengganggu penampilan.

L.ID.MKT.CC.04.2021.1623

 

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.healthline.com/health/fungal-nail-infection#_noHeaderPrefixedContent

  2. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.cdc.gov/fungal/nail-infections.html

  3. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.nhs.uk/conditions/fungal-nail-infection/

  4. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari Ghannoum Mahmoud, Isham Nancy. Fungal Nail Infections (Onychomycosis): A Never-Ending Story?. PLoS Pathog. 2014 Jun; 10(6): e1004105.