Mengenal Infeksi Jamur Pada Vagina dan Cara Mencegahnya
Setidaknya, sekitar 75-80% wanita mengalami 1 kasus infeksi jamur vagina selama hidupnya dan diperkirakan 40-50% mengalami infeksi berulang. Infeksi jamur pada vagina juga sering terjadi pada wanita selama masa reproduksi. Jumlah kasus pada wanita hamil terjadi sebanyak 30%, terutama pada trimester kedua dan ketiga baik dengan gejala atau tanpa gejala (1).
Infeksi jamur pada vagina (thrush) atau disebut sebagai kandidiasis vulvovaginal merupakan inflamasi atau peradangan pada daerah vagina dan vulva yang disebabkan oleh terutama spesies Candida Albicans (1).
Pada umumnya, Candida Albicans merupakan flora normal yang terdapat pada daerah vagina tanpa menimbulkan gejala. Namun, kondisi infeksi jamur pada vagina ini muncul dan menjadi bergejala ketika pertumbuhan jamur terjadi secara berlebihan akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan jamur dengan kondisi lingkungan vagina (2).
- Gatal diikuti rasa terbakar.
- Bagian luar/bibir vagina (vulva) tampak kemerahan (eritema) serta vagina kering.
- Keputihan berupa lendir kental berwarna putih kekuningan.
- Nyeri saat berkemih (disuria).
- Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia).
Faktor risiko terjadinya (thrush) atau infeksi jamur pada vagina terbagi menjadi 2 jenis faktor, yaitu :
- Faktor host (internal) (1)
- - Kehamilan.
- - Fase luteal (tahap akhir siklus) pada menstruasi.
- - Diabetes Mellitus tidak terkontrol.
- - Daya tahan tubuh menurun (Immunocompromised).
- Faktor lingkungan (1)
- - Penggunaan kontrasepsi oral.
- - Penggunaan obat terapi hormon.
- - Pemakaian pakaian ketat.
- - Pemakaian pakaian dalam berbahan sintetis.
- Segera konsultasi ke dokter apabila ditemukan gejala infeksi jamur vagina.
- Membersihkan area bibir vagina/vulva menggunakan air dan sabun pembersih area kewanitaan (hindari membersihkan area miss V lebih dari 1 kali per hari).
- Hindari produk pembersih yang bersifat iritan.
- Tidak menggunakan celana dalam yang ketat.
- Menjaga kadar gula darah tetap terkontrol pada penderita Diabetes Mellitus.
Cara yang dapat dilakukan sehari-hari untuk mencegah infeksi jamur pada vagina salah satunya adalah dengan membersihkan vagina dan tidak menggunakan sembarang sabun. Pilihlah sabun yang lembut dan didesain khusus untuk melindungi miss V dari rasa tidak nyaman. Kamu bisa menggunakan sabun khusus untuk area kewanitaan yang memiliki pH seimbang 5.0 - 5.5, mengandung Vitamin B5 untuk menjaga kulit agar tetap sehat dan mampu menjaga kesegaran setiap hari karena kandungan lotus yang terdapat di dalamnya.
CH-20220621-23
Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri
Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Affairs Bayer Consumer Health
Referensi:
- Harminarti N. Aspek Klinis dan Diagnosis Kandidiasis Vulvovaginal. JIK. 2020 ; 14 (2) ; 65-68.
- Willems HME, et al. Vulvovaginal Candidiasis: A Current Understanding and Burning Questions. J. Fungi. 2020 ; 6 ; 27.
- European Academy of Dermatology and Venereology. Vulvo-Vaginal Candidiasis (Thrush). 2019.
Canesfresh® di
CH-20220221-25